10 Februari yang lalu, aku habis
menjalankan perjalanan luar biasa loh. Nggak pernah aku bayangin bakal dapet
kesempatan besar ini, gak pernah kebayang satu kali pun. Perjalanan yang aku
lakukan adalah pergi ke Saudi sana, Umroh bersama keluarga besar, 10 orang
totalnya. Yap ini adalah pengalaman pertamaku pergi ke luar negeri. Pertama
kali pergi ke Jakarta. Pertama pula naik pesawat. Sekalinya naik pesawat
langsung perjalanan jauhnya puooll xD. Capeknya luar biasa. Tapi exited banget
dah.. Pengalaman yang sangat berkesan!
MY FIRST PLANE
Aku terbang menggunakan Garuda
Indonesia dari Semarang menuju Jakarta sekitar pukul 11 siang. Exited banget
ngeliat pesawat didepan mataku! Excited banget pertama kali menginjakkan kaki
di ubin dingin bandara (serius wkwk).
Naik ke pesawat dengan bangga, disambut
pramugari yang ramah lalu mencari seat yang tertulis di tiketku. Mendapat seat
sebelah kakakku yang ada di dekat jendela. Lalu duduk manis sambil mendengar
intruksi pramugari menyampaikan prosedur keselamatan selama penerbangan.
Memasang sabuk pengaman lalu pesawat melakukan take off. Melihat bandara Ahmad Yani dari udara.
|
Pesawat pertamaku! |
Tiba di Jakarta sekitar pukul 12
siang, langsung menuju ruangan tunggu yang nyaman, banyak makanannya, kerjaanku
cuma ngehabisin makanan disana xD. Pesawat yang akan menuju kota Madinah akan
mendarat di Bandara Soekarno Hatta nanti sore, pukul 4. Cukup repot saat akan
melakukan penerbangan Internasional, terutama saat melewari metal detector,
musti lepas jaket, sabuk, tas, hp, ini itu anu dsbnya dsbgnya. Selain barang
dari logam yang ngga boleh dibawa oleh penumpang, benda2 cair juga nggak boleh
loh! Seperti air minum, gel dan cream. Usut punya usut, setelah aku search di
internet ternyata alasan dilarang membwa cairan di dalam pesawat adalah
mencegah terorisme lewat benda cair yg diledakkan. uwow banget ya bisa gituu~
Di ruang tunggu keberangkatan
banyak sekali orang Indonesia yang akan berangkat ke Saudi untuk umroh, itu
pesawat sepertinya bakal penuh oleh jamaah umroh Indonesia, ratusan mungkin.
Bayangin aja klo tiap hari Indonesia selalu ada ratusan orang yang akan pergi
ke SAUDI untuk umroh! Mantap bener kan! Orang bermacam-macam dari artis
(seperti yg 1 tour dg saya, lupa namanya :v), pengusaha ataupun orang kampung
ada disana. Jadi siapa bilang Indonesia Negara kere kalau orang kampung aja
bisa naik pesawat ke saudi
SAUDIA AIRLINES
|
Salam dari ketinggian 30000ft |
Pukul 4 sore pesawat yang akan
membawaku terbang menuju Madinah sampai
juga, setelah mendapat panggilan untuk menuju pesawat, segera aku menuju bus
macam trans Jakarta yang membawa penumpang ke tempat parkir pesawat. Untuk
kedua kalinya aku melihat pesawat didepan mataku, kali ini pewasatnya memiliki
bentuk yang lebih besar dibandingkan garuda Indonesia yang aku tumpangi saaat
menuju Jakarta. Seat yang ku dapat bernomorkan 60A, tandanyaa adalaahhh aku
akan duduk di sebelah jendela! Yosh! Aku sudah dapat merasakan perjalanan yang
sangat menyenangkan. Setelah mendengar intruksi dari pramugari yang menggunakan
tiga Bahasa (arab, inggris dan Indonesia), pesawat melakukan take off. Terlihat
tanah Indonesia yang sungguh hijau dari atas langit. Perjalanan ini akan
memakan waktu kurang lebih 9 jam, perbedaan waktu 5 jam antara Madinah dan
Jakarta, dengan Madinah yang lebih awal.
|
Sunset terindahku! |
|
Layar didepan seat penumpang |
Penerbangan menuju Madinah ini
dipercantik dengan suguhan pemandangan matahari terbenam langit Indonesia yang
berwarnya jingga, warna favoritku, amazing! Lalu disuguhi makanan dua kali
selama perjalanan, makanannya agak aneh juga sih wkwk, ada juga televisi
didepan kursi penumpang yang menyediakan berbagai fitur, dari video, music,
game, maupun map perjalanan. 9 jam perjalanan itu lama-lama benar-benar
membosankan wkwk, aku coba buat tidur daaannn kagak bisa-bisa, akhirnya itu 9
jam dihabiskan buat nonton macem2 koleksi video dari televise kecil didepan
seat, lama-lama bosan juga, pegeel sangat.
|
Bandara Int. Pangeram Mohammad bin Abdul Aziz Madinah |
Pukul 10 malam waktu Madinah, Saudia
Airlines mendarat di bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz,
Madinah dengan sangat mulus! Serius! Kyk ngga landing, tanpa goncangan yang
bikin deg-degan. Setelah itu kami dijemput bus untuk meluncur ke hotel.
Kemudian istirahat. And you know? That was my first hotel that I ever slept in
with my family!
NABAWI MOSQUE
Pagi harinya bangun kesiangan, jam
6 wakakakk, terbirit-birit segera solat subuh tekut kesiangan,
padahal sebenernya
subuh waktu Madinah itu pukul 5.30, jadi belom kesiangan juga sih. Lalu aku
turun dari hotel dan keliling Madinah. Kota ini sangat tentram, cahaya
mataharinya terik, namun suhu udara tetap dingin, 10 derajat celcius! Sampai-sampai
setiap aku keluar dari hotel selalu memakai jaket, selalu. Jika kamu ingin
mengunjungi Madinah sekitar bulan Februari dan bulan-bulan musim dingin lainya
(aku gak tau dari bulan apa wkwk), jaket harus kalian bawa jika kau tak kuat
dengan cuaca dingin, jangan lupa kaos kaki dan kaos tangan jika perlu, pelembab
kulit direkomendasikan karena udara di Madinah kering, berbeda dengan di
Indonesia. Aku akan stay di Madinah hingga hari Jumat sebelum melakukan umroh
menuju ke Mekkah. Hari pertama biro tour kami mengajak ziarah ke makam
Rasulullah saw., Letaknya ada di dalam masjid Nabawi, saat mau memasuki makam,
kami harus antre. Setelah mendapat giliran, ya Cuma lewat doing sih karena yang
antre juga banyak, kami juga disuruh agar tidak berhenti berjalan oleh petugas
keamanan masjid (baca: askar).
WARM CITY of MADINA
Selain kegiatan ibadah, aku juga
berkeliling kota Madinah. Jalanan kota Madinah cukup sibuk namun tidak semrawut
seperti jalanan Indonesia, disini kamu akan jarang menemukan kendaraan roda 2,
|
Bus sekitar Madinah yang gede2 |
apalagi emak-emak naik motor metic yang lampu seinnya ke kanan tapi beloknya ke
kiri. Jalanan didominasi oleh bus-bus pariwisata dengan modifikasi bagasi yang
super besar (untuk menampung koper2 jamaah) yang menaik-turunkan orang-orang
muslim dari seluruh belahan dunia dan juga taksi yang sopirnya berteriak
“Makkah Makkah Makkaahh!” ataupun “Jeddah Jeddaahh!”. Merk mobil yang
berdominasi disini adalah mobil korea Hyundai, berbeda dengan Indonesia dengan
dominasi Toyota dengan mobil sejuta umatnya Avanza.
|
Sejauh mata memandang isinya hotel |
Hotel-hotel menjulang, burung
merpati bertengger di jendela, di balkon maupun di atap hotel. Crane
|
Merpati everywhere |
pembangunan hotel berputar mengangkut bahan-bahan bangunan. Matahari mulai
muncul setelah menyambut orang-orang di Madinah yang baru pulang dari masjid
setelah solat subuh. Burung merpati turun dari atap hotel, terbang. Mereka
menuju ke sebuah ‘monumen’ jam maupun tanah kosong didaratan, biji-bijian
berserakan dibawahnya. Orang-orang senang memberikan biji-bijian untuk burung
merpati itu. Pernah lihat gerombolan burung merpati yang dilempari biji-biji di
Eropa? Tak ada bedanya dengan disini. Kamu bisa membeli sebungkus biji-bijian
seharga 1 atau 2 Real dari pedagang di dekat tempat itu lalu melemparnya
sembarang dan burung-burung itu menghampirimu. Cobalah berlari ke gerombolan
itu, sungguh menyenangkan :D.
|
Wuuushshh~ |
Toko oleh-oleh juga tersebar
dimana-mana, jika ada hotel maka biasanya lantai dasar dari hotel itu sebagian
digunakan untuk toko oleh-oleh. Untuk urusan komunikasi, tak usah berkata yang
muluk-muluk pakai Bahasa inggris segala, pedagang disini rata-rata BISA BAHASA
INDONESIA semua. Harga-harganya bervariasi, tiap toko bisa beda harga. Selain
itu skill tawar menawar juga penting, tega-tegalah dalam menawar disini xD. Kalau
cari yang jaminan murah cobalah dari pedagang kaki lima yang biasa ada didepan
selasar masjid Madinah. Mereka buka setelah solat magrib dan setelah solat
subuh, tutupnya jika para ‘SATPOL PP’ sudah mengusir mereka. Yap Satpol PP XD,
entah nama aslinya apa, kalau satpol pp udah keluar biasanya para pedagang
segera memberesi lapaknya dan lari terbirit-birit, apapun keadaannya mereka
harus lari, walaupun ada pembeli yang baru mencoba jam tangan dan belum sempat
membayarnya ataupun pembeli memberi uang besar dan belum sempat dikasih
kembalian mereka harus lari (pembeli yg blm dikasi kembalian ikutan ngejar),
YAP situasi yang cukup unik disini.
Lalu tentang Masjid Nabawi. Di
sekeliling masjid ini terdapat payung raksasa yang terbuka mulai pagi hari dan
tertutup kembali di malamnya. Masjid ini selalu ramai oleh pengunjung, dan jika
waktu solat tiba masjid ini akan penuh oleh jamaah. Di dalam masjid ini
terdapat makam Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Untuk masuk
kedalam kawasan makam, kamu harus antre. Waktunya pun ditentukan antara
perempuan dan laki-laki. Aku sendiri 2 kali ke makam, yaitu saat hari pertama
dengan tour yang cuma bisa lewat dan yang kedua bersama ayah ku yang
Alhamdulillah bisa berlama-lama. Aku dan Ayahku kesana pada pukul 1 pagi hari,
itulah saat yang paling sepi (padahal tetep rame :0), antre bersama jamaah yang
lain terlebih dahulu selama 1 jam. Sambil berebutan juga sama orang-orang
berbadan besar (badanku kecil pakk! xD). Tujuan utama kami yaitu Roudloh, Roudloh adalah tempat antara
mimbar dan makam Nabi. Tempat ini disebut pula dengan Taman Surga berdasarkan hadits Nabi yang berbunyi (artinya),
‘Diantara rumahku dan mimbarku adalah sebagian taman surga’ (Muttafaq ‘alaih),
Roudloh adalah satu tempat yang maqbul untuk berdoa, karena itu tempat ini
selalu dipadati oleh jemaah.
|
Langit cerah Madinah |
|
suasana setelah solat |
|
Payungnya mau ditutup |
Setelah itu diajak biro tour untuk berkeliling ke beberapa tempat di sekitar Madinah
|
OTW bali gan! |
Okai itu dulu dari saya, part selanjutnya tentang Mekkah akan menyusul, mimin sibuk wkwk
dan btw, mimin besok senin 9 Mei mau study tour ke BALI lhoo~ Semoga jadi perjalanan menyenangkan lainnya~ Sampai jumpa!
Komentar
Posting Komentar