Gelap Terang Mahasiswa Semester Akhir: Since nobody asks, How are you today?

Since nobody asks, How are you today?



trigger warning: rubrik Gelap Terang Mahasiswa Semester Akhir berisi cerita unfaedah-ku yang sangat *personal*. biasanya aku akan sambat di media sosial, tapi ternyata blog lebih nyaman karena bisa nulis panjang. aku tidak mencari perhatian atau respon sebenarnya, karenanya aku sambat hanya di story instagram hijau dan akun twitter gembokan yang penontonnya gaada 10 akun. but, seriously, seperti judul postingan pertama ini, jika kamu ingin dengan senang hati menanyakan kabar, literaly kabar yang bukan basa-basi, aku dengan bahagia menjawabnya berjam-jam.

rubrik ini terdiri dari dua bagian. gelap. dan terang. bagian gelap akan berisi emosi negatif, untuk setiap bagian akan terdapat porsi positifnya di bagian lain. aku menggunakan teknik ini karena sering merasa bias saat menuliskan satu masalah dengan sisi negatif dan positifnya secara bersamaan, kepalaku kayak orang berdebat, akhirnya kedua sisi tidak bisa ditumpahkan dengan sepenuhnya.

but, why are you write your problem from the first place? yah... aku rasa normal kalau di kepala kita ada seseorang yang berbicara? aku dulu sering berlatih bahasa inggris di kepalaku sambil nunggu mobil antar jemput sampai ke sekolah. tapi ngga tau kenapa sejak kuliah ini, 'suara' itu jadi ada dua. macam orang yang lagi berdebat. pernah sampai bikin ngga bisa tidur hahah. dan aku menemukan, menuliskannya merupakan metode yang baik untuk memoderasi perdebatan mereka, "kalau ngomong itu satu-satu, cuk! kagak jelas jalau kalian saling saut-sautan."

pada dasarnya kita sendiri ngerti apa solusi dari sebagian besar masalah-masalah yang kita punya. its common knowledge, dude. our survival instict already know how to solve that problems. tapi kadang nih ya, karena si emosi negatif ngga dikasi kesempatan buat selesai ngomong apa masalahnya dan langsung ditampol solusi sama si emosi positif, jadinya si emosi negatif marah-marah hahah. "cuk aku belum kelar ngomong ini," katanya sambil keluar dari ruang debat, menutup pintu. "denial amat sih jadi orang!" hahah pintunya kebuka lagi sambil kepalanya nongol.

malam ini, di tengah-tengah prokrastinasi (lagi), aku menemukan sesuatu di reddit r/depression (don't ask me why im in that reddit forum in the first place)


tbh aku senang sekali membaca postingan ini hahah, sangat wholesome. sebenarnya ada orang yang menanyakan kabarku hari ini, tapi aku tau itu hanya sekadar basa-basi. jelas, aku tidak mungkin memberikan kabarku yang sebenarnya. ya, walaupun aku seneng sekali kalau ada orang yang beneran mau ngerin apa yang ada di kepalaku hahah.


sebegitu pentingnya orang nanyain kabar. apalagi di masa pandemi kayak gini, bagiku sih isinya stress semua ngga bisa ketemu orang yang biasanya ketemuan. kondisi tempat tinggal yang ngga ideal juga benar-benar mengganggu. ofc aku sendiri punya daftar sambatan, sekaligus tampolan solusi yang barangkali sebenarnya tidak benar-benar solutif. karena pada akhirnya, masalah-masalah itu timbul dan hilang di permukaan. ingin sekali cerita ke orang, tapi sayangnya aku ga begitu punya temen yang deket hahah. karena bakal jadi ngga nyaman kalau aku cerita aneh-aneh ke orang yang sebenenrnya nanya kabar buat basa-basi aja. tapi, dibalik itu juga, aku rasa ada seseorang yang sebenarnya dekat tapi jarang diajak ngobrol. (spoiler: pls aku ngga akan ngomongin ke-Tuhan-an disini ya, w sih tau kalau di agama sebaiknya curhat ke Allah sahaja, tp pls.)

seberapa sering kita ngobrol sama diri sendiri? yang beneran ngobrol kayak curhat sama orang lain. ditumpahin semua. Secara runut, dari pembuka sampai penutup. terstruktur biar dia ngerti maksudnya apa. kalau aku sih ya, kadang sebuah masalah sebenernya dibuat ribet sendiri karena emang ga dipikirin secara terstruktur, kayak perdebatan dua orang yang saut-sautan. rubrik ini juga sebenarnya buat diriku cerita sih, karena masa-masa kayak gini aku ga bisa dapet akses ke temen-temen deketku. karena aku benci banget komunikasi lewat telpon atau chat hahah, mending ketemu langsung.

so, here we go. silakan klean nulis mosi pro dan kontra klean di rubrik ini, wahai isi kepala yang gak bisa diem.

Komentar

  1. makanya kolom komentar ig story diaktifin, kan kalo ada yang mau basa basi bisa bales story walau gak penting :v

    BalasHapus
  2. INI HIATUS YA KARENA CRINGE AHAHAH

    BalasHapus

Posting Komentar